Kenapa jatuh cinta selalu seperti ini?
Menyesakan.
Dan tanpa sadar air mata itu sudah jatuh tanpa terkendali.
Kenapa jatuh cinta selalu melelahkan?
Bertanya tanya dan merasa khawatir.
Aku jatuh cinta.
Rasanya sekuat yang kubaca dalam fiksi.
Rasanya begitu kuat, hingga mengubur logika sedalam mungkin.
Tapi semirip apapun,
Fiksi tetaplah fiksi, dan realita tetap bukan fiksi.
Aku jatuh cinta begitu kuatnya.
Bagaimana dengannya?
Apa dia juga jatuh cinta sebesar itu?
Apa dia akan meninggalakan pekerjaannya untukku?
Apa akan ada kejutan spesial di hari hari esok?
Apa dia akan memelukku seakan esok takkan pernah tiba?
Apa dia akan mencium keningku didepan rumahku?
Apa dia akan menggenggam tanganku lembut saat berjalan disampingku?
Apa dia akan menatapku seakan aku adalah manusis terakhir?
Terdengar berlebihan bukan?
Namun begitulah fiksi.
Dan aku telah terlalu lama terbuai dalam angan fiksiku.
Sehingga terus berharap akan tiba waktunya fiksiku memasuki realita.
Dan saat tersadar..
Aku terluka.
Aku menangis dalam sepi.
Namun tidak dapat menghentikan harapku untuk sebuah akhir bahagia untuk selamanya.
No comments:
Post a Comment