Untuk hati kecilku..
Hey, kamu kenapa? What's wrong with you?
Kenapa hari ini kamu terus gugup waktu ada dia?
Apa kamu benar-benar.....
Ah, aku bahkan tidak berani menyebut kata itu.
Kamu tau kan?
Kamu sudah menjadi milik orang lain.
Yah.. memang tidak sepenuhnya milik orang itu. Tapi, kurasa kamu sudah cukup dewasa untuk tahu bahwa apa yang kamu rasakan itu salah. Sangat salah..
Aku ikut merasakannya.
Debaran yang tadi kamu rasakan saat dia duduk di sampingmu.
Atau "salah-tingkah"mu waktu dia meminta bantuanmu.
Belom lagi debaran-debaran saat dia berada dalam jarak yang sangat dekat denganmu.
Aku tahu.
dan aku ikut takut karenanya.
Tapi, kurasa aku tidak sepenuhnya dapat menyalahkanmu.
Dia aneh.
Begitulah rasanya belakangan ini.
Untuk hari ini saja sudah banyak sekali kejanggalan.
Kenapa begitu pulang, dia langsung ke sebelah kananmu? Bukan duduk di bangkunya dan bertanya ada apa. Kenapa harus menghampiri? Dulu dia selalu duduk, dan aku yang menghampiri untuk bertanya. Dia aneh..
Kenapa rasanya akhir-akhir ini dia semakin dekat? Menjabat tangan, duduk bersebelahan waktu makan, bukan berhadapan. Dia juga membagi minumannya denganku, dalam botol yang sama. Mungkin kedengarannya itu hal yang sangat biasa bukan? Tapi tidak untukku. It never happen before.. Ataukah aku yang terlalu berlebihan memikirkannya?
Kenapa dia memintaku membantunya memakaikan softlens di matanya? Kenapa tidak memakai kacamata seperti biasa dan memakai softlens di lapangan. Kenapa tidak mencuci tangannya berkali-kali. Memegang cabai agak terdengar seperti alasan yang dibuat. Ataukah ia memang telah menganggapku benar-benar temannya, maka ia memintaku membantunya?
Aku takut..
dan hari ini ketakutanku lebih besar dari kemarin.
Kumohon,
tolonglah kamu menjaga dirimu sebaik mungkin.
Karena sekarang, bukan cuma kita yang terlibat,
tapi akan ada orang lain yang ikut terluka seandainya kamu terlalu jauh berjalan.
Seseorang yang sangat mencintai dan menyayangimu.
Yang dapat kurasakan tulusnya saat ia mencium keningku.
Kumohon....
Jaga dirimu baik-baik.
Dengan seluruh pemikiranku,
logikamu.
No comments:
Post a Comment